Penting Diketahui! Tanda-tanda Filler Gagal yang Harus Anda Waspadai

filler gagal

Filler menjadi prosedur kecantikan yang semakin populer untuk memperbaiki kontur wajah dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, filler juga memiliki risiko gagal. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda filler gagal agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat.

Apa Itu Filler?

Filler adalah prosedur non-bedah yang melibatkan penyuntikan bahan pengisi (biasanya asam hialuronat) ke dalam kulit untuk menambah volume dan memperbaiki kontur wajah. Prosedur ini sering digunakan untuk:

  • Mengisi garis-garis halus dan kerutan
  • Meningkatkan volume bibir
  • Mengangkat pipi yang kendur
  • Meniruskan dagu

Tanda-tanda Filler Gagal

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda berikut setelah menjalani prosedur filler, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter:

  • Pembengkakan atau benjolan yang tidak kunjung hilang: Pembengkakan ringan adalah hal yang normal setelah prosedur filler, namun jika pembengkakan semakin parah atau muncul benjolan yang keras, ini bisa menjadi tanda adanya komplikasi.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan yang terus-menerus: Rasa sakit ringan adalah hal yang wajar setelah prosedur, tetapi jika rasa sakit semakin parah atau tidak kunjung hilang, ini bisa menjadi tanda infeksi atau masalah lainnya.
  • Perubahan warna kulit: Jika kulit di area yang disuntik filler menjadi merah, ungu, atau berubah warna, ini bisa menjadi tanda kerusakan jaringan atau infeksi.
  • Mati rasa atau kesemutan: Jika Anda mengalami mati rasa atau kesemutan di sekitar area yang disuntik filler, ini bisa menjadi tanda kerusakan saraf.
  • Migrasi filler: Filler yang berpindah dari tempat suntikan ke area lain dapat menyebabkan perubahan bentuk wajah yang tidak diinginkan.
  • Infeksi: Tanda-tanda infeksi meliputi kemerahan, bengkak, nyeri, demam, dan keluarnya nanah.

Penyebab Filler Gagal

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan filler gagal antara lain:

  • Keahlian dokter: Dokter yang tidak berpengalaman atau tidak terlatih dengan baik dapat menyebabkan kesalahan penyuntikan.
  • Jenis filler: Kualitas filler yang digunakan juga sangat berpengaruh. Filler yang tidak berkualitas atau sudah kedaluwarsa dapat menimbulkan komplikasi.
  • Jumlah filler: Penyuntikan filler yang terlalu banyak dapat menyebabkan hasil yang tidak alami dan meningkatkan risiko komplikasi.
  • Kondisi kesehatan: Beberapa kondisi medis, seperti gangguan perdarahan, dapat meningkatkan risiko komplikasi setelah prosedur filler.

Pencegahan

Untuk meminimalkan risiko gagal, pastikan Anda memilih dokter yang berpengalaman dan memiliki sertifikasi yang lengkap. Konsultasikan secara detail dengan dokter mengenai harapan Anda dan tanyakan mengenai risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.

5 Tips Merawat Kulit Setelah Melakukan Perawatan Wajah di Klinik Kecantikan

5 Tips Merawat Kulit Setelah…

Setelah menjalani perawatan wajah di tempat perawatan wajah, penting untuk memberikan perhatian ekstra pada kulit agar hasil yang didapatkan dapat bertahan lama. Perawatan pasca-prosedur sangat krusial untuk menjaga kesehatan kulit…

Mengenali Tren Yellow Laser Treatment dalam Industri Kecantikan

Mengenali Tren Yellow Laser Treatment…

Industri kecantikan terus berkembang dengan pesat, menawarkan berbagai inovasi dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Salah satu tren terbaru yang menarik perhatian adalah yellow laser treatment. Prosedur…

Efek Samping dan Perawatan Setelah Tanam Benang di Klinik Kecantikan

Efek Samping dan Perawatan Setelah…

Prosedur tanam benang, atau thread lifting, telah menjadi salah satu metode populer dalam dunia kecantikan untuk mengencangkan kulit wajah tanpa melalui operasi bedah. Meskipun prosedur ini menawarkan hasil yang cepat…

Post a comment