Logo Instaglam clinic

Berbagai Komplikasi dan Penyebab Filler Wajah Gagal

filler gagal

Prosedur filler wajah telah menjadi salah satu metode estetika yang populer untuk memperbaiki penampilan dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Meskipun demikian, tidak jarang terjadi kasus filler gagal yang menimbulkan berbagai komplikasi. Memahami penyebab dan risiko dari prosedur ini sangat penting bagi siapa saja yang mempertimbangkan untuk melakukannya.

Apa Itu Filler Wajah?

Filler wajah adalah prosedur injeksi zat tertentu ke dalam kulit untuk menambah volume, menghaluskan kerutan, dan memperbaiki kontur wajah. Bahan yang umum digunakan meliputi asam hialuronat, kalsium hidroksiapatit, dan polilaktat. Hasil dari prosedur ini biasanya bersifat sementara, dengan durasi efek yang bervariasi tergantung pada jenis filler yang digunakan.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat Filler Gagal

Meskipun prosedur ini dianggap aman, filler gagal dapat menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain:

1. Pembengkakan dan Memar

Setelah injeksi, area yang disuntik mungkin mengalami pembengkakan dan memar. Meskipun ini adalah reaksi normal, pada kasus filler gagal, pembengkakan dapat berlangsung lebih lama atau lebih parah dari biasanya.

2. Infeksi

Prosedur yang tidak steril atau teknik injeksi yang salah dapat menyebabkan infeksi pada area yang disuntik. Gejala infeksi meliputi kemerahan, nyeri, dan pembengkakan yang tidak kunjung membaik. Infeksi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius.

3. Granuloma

Granuloma adalah benjolan keras yang terbentuk akibat respons imun tubuh terhadap zat asing yang disuntikkan. Kondisi ini dapat terjadi beberapa minggu hingga bulan setelah prosedur dan memerlukan penanganan medis khusus.

4. Nekrosis Kulit

Nekrosis atau kematian jaringan kulit dapat terjadi jika filler disuntikkan ke dalam pembuluh darah, menghambat aliran darah ke area tersebut. Ini adalah komplikasi serius yang memerlukan intervensi medis segera.

5. Asimetri Wajah

Filler gagal dapat menyebabkan ketidakseimbangan atau asimetri pada wajah, di mana satu sisi wajah tampak berbeda dari sisi lainnya. Hal ini dapat terjadi akibat teknik injeksi yang tidak tepat atau distribusi filler yang tidak merata.

6. Reaksi Alergi

Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan filler yang digunakan, terutama jika mengandung komponen hewani atau sintetis. Gejala alergi meliputi gatal, kemerahan, dan pembengkakan yang berlebihan.

Penyebab Filler Wajah Gagal

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan filler gagal antara lain:

1. Penggunaan Bahan Filler yang Tidak Tepat

Pemilihan jenis filler yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau kondisi kulit pasien dapat menyebabkan hasil yang tidak memuaskan atau komplikasi. Misalnya, penggunaan filler permanen pada area yang seharusnya menggunakan filler sementara dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.

2. Teknik Injeksi yang Salah

Keahlian dan pengalaman praktisi sangat berpengaruh terhadap hasil prosedur. Teknik injeksi yang tidak tepat dapat menyebabkan distribusi filler yang tidak merata, penyumbatan pembuluh darah, atau kerusakan jaringan.

3. Kondisi Kesehatan Pasien

Pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan pembekuan darah atau penyakit autoimun, memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, konsultasi medis sebelum prosedur sangat penting untuk mengidentifikasi faktor risiko.

4. Kurangnya Sterilisasi

Prosedur yang dilakukan di lingkungan yang tidak steril meningkatkan risiko infeksi. Pastikan klinik atau praktisi yang dipilih mematuhi standar kebersihan dan sterilisasi yang ketat.

5. Penggunaan Filler Ilegal atau Tidak Terdaftar

Penggunaan produk filler yang tidak terdaftar atau ilegal dapat meningkatkan risiko komplikasi serius. Selalu pastikan bahwa produk yang digunakan telah disetujui oleh otoritas kesehatan yang berwenang.

Pencegahan dan Penanganan Filler Gagal

Untuk meminimalkan risiko filler gagal, pertimbangkan langkah-langkah berikut:

1. Pilih Praktisi yang Berpengalaman

Pastikan prosedur dilakukan oleh dokter atau praktisi yang berlisensi dan berpengalaman dalam bidang estetika. Tanyakan mengenai sertifikasi dan pengalaman mereka sebelum memutuskan untuk melanjutkan prosedur.

2. Konsultasi Mendalam Sebelum Prosedur

Diskusikan tujuan, harapan, dan kekhawatiran Anda dengan praktisi. Informasikan juga mengenai riwayat kesehatan, alergi, atau kondisi medis lain yang mungkin mempengaruhi hasil prosedur.

3. Pastikan Penggunaan Produk yang Terdaftar

Pastikan bahwa produk filler yang digunakan telah disetujui oleh otoritas kesehatan yang berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

4. Ikuti Instruksi Pasca-Prosedur

Setelah prosedur, ikuti semua instruksi yang diberikan oleh praktisi, termasuk menghindari aktivitas tertentu atau penggunaan produk tertentu pada area yang disuntik.

5. Segera Konsultasi Jika Terjadi Komplikasi

Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa atau komplikasi setelah prosedur, segera konsultasikan dengan praktisi atau dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Filler Wajah Gagal

Meskipun filler wajah dapat memberikan hasil yang memuaskan dalam memperbaiki penampilan, penting untuk menyadari risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi akibat filler gagal. Memilih praktisi yang berpengalaman, menggunakan produk yang terdaftar, dan mengikuti instruksi pasca-prosedur dengan cermat adalah langkah-langkah penting untuk meminimalkan risiko dan mencapai hasil yang diinginkan.

Post a comment